RUMBIA – Di siang
hari Tgl. 25 Maret 2013, setelah lepas Jum’at di Aula Kantor BPMP & Pemberdayaan Perempuan Kab.
Bombana, Tim Audit BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) melakukan Pemaparan
Hasil Audit PNPM-MPd Kab. Bombana TA. 2012 setelah melakukan pemeriksaan
sampling lokasi audit di 4 (empat) kecamatan, yaitu Kec. Poleang, Kec. Masaloka
Raya, Kec. Kabaena dan Kec. Mataoleo dimana setiap kecamatannya Tim Audit BPKP
mengambil sampling 3 (tiga) desa yang dimulai sejak tanggal 25 Feb s/d 15 Maret
2013.
Turut serta
hadir dalam kegiatan Pemaparan Hasil Audit BPKP yaitu Asisten I Setda Kab.
Bombana, Kepala BPMP & Pemberdayaan Perempuan, Inspektorat Daerah, PJOKab
PNPM-MPd, Tim Faskab serta perwakilan dari kecamatan lokasi sampling audit.
Dalam kesempatan
pemaparan oleh Tim Audit BPKP, mengatakan “Jangan takut kepada kami karena kami
datang tidak untuk mencari-cari masalah, tetapi kami datang untuk menemukan hal
positif untuk dijadikan perbaikan PNPM-MPd kedepannya”
Menurut Tim BPKP
tidak ditemukan lagi adanya penyimpangan dana baik oleh konsultan maupun masyarakat,
serta adanya beberapa hal yang menjadi temuan positif menurut tim yaitu Tahapan
Perencanaan telah dilaksanakan oleh para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, Komitmen
Swadaya Masyarakat sangat baik serta dukungan pemerintah daerah dalam
penyediaan dana pendamping (Cost Sharing) sangat baik.
Masih dalam sambutannya, Tim Audit BPKP juga mengatakan bahwa tujuan
dilakukannya audit adalah 1). Melihat kewajaran keuangan, 2). Menilai kinerja
sesuai Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM-MPd, 3). Menilai ketaatan dengan
ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut
dikatakan bahwa hal ini sejalan dengan peran fasilitator sebagai pendamping
masyarakat dalam mengawal program yang senantiasa melakukan perubahan-perubahan
ke hal yang lebih positif dan Komitmen adalah salah satu sifat yang sangat penting, boleh dikatakan
mutlak harus dimiliki seorang fasilitator dalam pekerjaan seperti ini. Orang yang bekerja dalam pengembangan desa
dan pemberdayaan masyarakat menghadapi banyak kesulitan. Sering menghadapi masalah yang kompleks, yang
tidak jelas jalan keluarnya.
Selalu menghadapi orang yang tidak punya niat baik dan orang yang akan
melihat kesempatan dalam kesulitan kita.
Rasa komitmen adalah senjata kita untuk mengatasi rasa putus asa di
lapangan. Karena fasilitator hampir
selalu bekerja sendiri, tanpa pengawasan harian, sehingga perlu komitmen supaya
tetap bekerja dengan keras demi masyarakat.
Dan atas komitmen ini, Tim Audit BPKP menyarankan kepada Pemerintah dalam
hal ini Pemkab Bombana hendaknya memberikan insentif daerah kepada para pelaku
PNPM Pedesaan terutama di lokasi terpencil, hal ini akan memacu kinerja mereka
sebagai pelaku pembangunan di desa yang tentunya disambut tepuk tangan meriah
dari peserta yang hadir dikegiatan ekspose ini.
Pada saat
melakukan pemeriksaan, Tim Audit BPKP tidak hanya memeriksa kegiatan TA. 2012
tetapi juga memeriksa kegiatan tahun anggaran sebelumnya utamanya dalam
kegiatan SPP.
Terlepas dari
temuan positif yang ditemukan oleh tim audit, terdapat juga beberapa hal
koreksi yang masih perlu dilakukan perbaikan kedepan yaitu :
- Perlunya dibuat Perencanaan Penyusunan Jadwal Pekerjaan, untuk mengantisipasi keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
- Di beberapa tempat ada masalah dengan kekurangan tenaga kerja, dikarenakan ada perbedaan upah tukang Per HOK dengan proyek yang didanai APBD dan yang didanai program
- Faktor lokasi dan kelangkaan bahan menjadi salah satu penyebab keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
- Untuk proyek yang didanai bersama dengan program lain hendaknya dikaji lebih dalam untuk menghindari masalah yang timbul dari proyek tersebut.
- Dalam Surat Perjanjian Kontrak hendaknya dibuat klausul denda untuk menghindari rekanan pemenang membatalkan kontrak secara sepihak.
Akhir kata
Koorprov selalu mengingatkan para fasilitator dalam bekerja agar “Jika ingin berlindung maka berlindunglah pada profesionalisme anda”.
Penulis : Andi Nur Amri (FT-Kab.
Bombana)
0 comments :
Post a Comment