Selamat Datang di Blog PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara
Berita Terbaru :

Monday, 16 September 2013

Audit BPKP... Kenapa Takut !!!



RUMBIA – Di siang hari Tgl. 25 Maret 2013, setelah lepas Jum’at di Aula Kantor BPMP & Pemberdayaan Perempuan Kab. Bombana, Tim Audit BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) melakukan Pemaparan Hasil Audit PNPM-MPd Kab. Bombana TA. 2012 setelah melakukan pemeriksaan sampling lokasi audit di 4 (empat) kecamatan, yaitu Kec. Poleang, Kec. Masaloka Raya, Kec. Kabaena dan Kec. Mataoleo dimana setiap kecamatannya Tim Audit BPKP mengambil sampling 3 (tiga) desa yang dimulai sejak tanggal 25 Feb s/d 15 Maret 2013.

Turut serta hadir dalam kegiatan Pemaparan Hasil Audit BPKP yaitu Asisten I Setda Kab. Bombana, Kepala BPMP & Pemberdayaan Perempuan, Inspektorat Daerah, PJOKab PNPM-MPd, Tim Faskab serta perwakilan dari kecamatan lokasi sampling audit.

Dalam kesempatan pemaparan oleh Tim Audit BPKP, mengatakan “Jangan takut kepada kami karena kami datang tidak untuk mencari-cari masalah, tetapi kami datang untuk menemukan hal positif untuk dijadikan perbaikan PNPM-MPd kedepannya”

Menurut Tim BPKP tidak ditemukan lagi adanya penyimpangan dana baik oleh konsultan maupun masyarakat, serta adanya beberapa hal yang menjadi temuan positif menurut tim yaitu Tahapan Perencanaan telah dilaksanakan oleh para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, Komitmen Swadaya Masyarakat sangat baik serta dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan dana pendamping (Cost Sharing) sangat baik.

Masih dalam sambutannya, Tim Audit BPKP juga mengatakan bahwa tujuan dilakukannya audit adalah 1). Melihat kewajaran keuangan, 2). Menilai kinerja sesuai Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM-MPd, 3). Menilai ketaatan dengan ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut dikatakan bahwa hal ini sejalan dengan peran fasilitator sebagai pendamping masyarakat dalam mengawal program yang senantiasa melakukan perubahan-perubahan ke hal yang lebih positif dan Komitmen adalah salah satu sifat yang sangat penting, boleh dikatakan mutlak harus dimiliki seorang fasilitator dalam pekerjaan seperti ini.  Orang yang bekerja dalam pengembangan desa dan pemberdayaan masyarakat menghadapi banyak kesulitan.  Sering menghadapi masalah yang kompleks, yang tidak jelas jalan keluarnya.

Selalu menghadapi orang yang tidak punya niat baik dan orang yang akan melihat kesempatan dalam kesulitan kita.  Rasa komitmen adalah senjata kita untuk mengatasi rasa putus asa di lapangan.  Karena fasilitator hampir selalu bekerja sendiri, tanpa pengawasan harian, sehingga perlu komitmen supaya tetap bekerja dengan keras demi masyarakat.

Dan atas komitmen ini, Tim Audit BPKP menyarankan kepada Pemerintah dalam hal ini Pemkab Bombana hendaknya memberikan insentif daerah kepada para pelaku PNPM Pedesaan terutama di lokasi terpencil, hal ini akan memacu kinerja mereka sebagai pelaku pembangunan di desa yang tentunya disambut tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir dikegiatan ekspose ini.


Pada saat melakukan pemeriksaan, Tim Audit BPKP tidak hanya memeriksa kegiatan TA. 2012 tetapi juga memeriksa kegiatan tahun anggaran sebelumnya utamanya dalam kegiatan SPP.

Terlepas dari temuan positif yang ditemukan oleh tim audit, terdapat juga beberapa hal koreksi yang masih perlu dilakukan perbaikan kedepan yaitu :
  • Perlunya dibuat Perencanaan Penyusunan Jadwal Pekerjaan, untuk mengantisipasi  keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
  • Di beberapa tempat ada masalah dengan kekurangan tenaga kerja, dikarenakan ada perbedaan upah tukang Per HOK dengan proyek yang didanai APBD dan yang didanai program
  • Faktor lokasi dan kelangkaan bahan menjadi salah satu penyebab keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
  • Untuk proyek yang didanai bersama dengan program lain hendaknya dikaji lebih dalam untuk menghindari masalah yang timbul dari proyek tersebut.
  • Dalam Surat Perjanjian Kontrak hendaknya dibuat klausul denda untuk menghindari rekanan pemenang membatalkan kontrak secara sepihak.


Akhir kata Koorprov selalu mengingatkan para fasilitator dalam bekerja agar “Jika ingin berlindung maka berlindunglah pada profesionalisme anda”.

Penulis : Andi Nur Amri (FT-Kab. Bombana)

0 comments :

Post a Comment