Penganugrahan Si Kompak Award 2014
Penerimaan Anugrah Si Kompak Award 2014 [UPK Terbaik Nasional] Untuk Kec. Ranomeeto, Kab. Konawe Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara Oleh Wakil Presiden R.I. - Bapak Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec Kepada Gubernur Prov. Sulawesi Tenggara - Bapak H. Nur Alam
Berkat PNPM MPd Aku Bebas Bermain dan Berlari
Pekerjaan Jalan Titian dan Talud Penahan Ombak PNPM MPd TA 2013 Desa Langgapulu Kab. Konawe Selatan.
Talud Bronjong
Pekerjaan Talud Penahan Tanah Menggunakan Bronjong PNPM MPd TA 2013 - Kec. Wawo Kab. Kolaka Utara.
Partisipasi Masyarakat
Pekerjaan Pebuatan Jalan Lingkungan Desa Gaya Baru Kec. Lapandewa Kab. Buton T.A 2011
Kelompok Pemanfaat Dana SPP PNPM MPd
Usaha Kerajinan Rumah Tangga di Desa Masalili Kec. Kontunaga Kab. Muna.
Prinsip Transparansi
Penerapan Prinsip Transparansi Melalui Kampanye Anti Korupsi di Seluruh Kecamatan
Partisipasi Masyarakat
Bentuk Partisipasi Masyarakat Pada Pelaksanan Kegiatan Pembuatan Jalan Poros Desa Program PNPM - MPd MP3KI T.A 2014 di Kecamatan Batu Atas Kabupaten Buton .
Selamat Datang Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo
Ucapan Selamat Datang Pada Kunjungan Perdana Presiden R.I Bapak Ir. H. Joko Widodo Di Bumi Anoa Provinsi Sulawesi Tenggara Dari Keluarga Besar PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Sulawesi Tenggara
Thursday, 21 November 2013
In Service Training Asisten MIS Kabupaten
Setapak Demi Setapak Membuka Isolasi Desa Raoda
Mengamati dan merasakan hal tersebut diatas, maka masyarakat dan pemerintah desa Raoda melalui PNPM-Mandiri Perdesaan mengusulkan kegiatan pembuatan jalan setapak konstruksi rabat beton, sehingga pada MAD Prioritas tahun anggaran 2010, usulan tersebut berada pada rangking 1 dengan usulan kegiatan pembuatan jalan rabat beton panjang 1224 m didusun 1 dengan anggaran sebesar Rp. 242.639.850,-. Pada tahun berikutnya secara berturut-turut masyarakat desa Raoda ini kembali mengusulkan jenis prasarana pembuatan jalan rabat beton yang berasal dari dusun 2 dan 3, sehingga pada tahun tersebut desa ini menempati rangking 2 selanjutnya rangking 1 dengan anggaran sebesar Rp. 284.620.000,- dan panjang 1300 m ditahun 2011 dan Rp. 252.179.000,- dengan panjang 1300 m ditahun 2012.
Dari tiga tahun anggaran berturut-turut tersebut, akhirnya desa Raoda benar-benar keluar dari permasalahan kesulitan sarana transportasi berupa akses jalan masuk dan keluar desa sehingga dalam keseharian masyarakat sudah dapat memasarkan hasil perkebunan, pertanian dan peternakan termasuk dapat mengakses sentra-sentra pemasaran yang ada disekitar desa Raoda.
Bagaimana dengan dukungan swadaya dari masyarakat selama pelaksanaan kegiatan pembuatan jalan rabat beton tersebut ? Sebuah kenyataan unik dilakukan oleh masyarakat melalui hasil musyawarah desa, yaitu adanya kesepakatan bahwa nilai dari hasil pembayaran HOK yang mereka terima seluruhnya disumbangkan kepada kegiatan pendukung dan kegiatan kemasyarakatan yaitu 50% dari HOK yang mereka terima disumbangkan untuk pembangunan sarana ibadah dan 50% lainnya dikembalikan kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) untuk keperluan penambahan volume pekerjaan pembuatan jalan rabat beton tersebut. Hal ini dilakukan selama tiga tahun berturut-turut sehingga realisasi volume dilapangan dari total rencana sepanjang 3824 m dapat diselesaikan sepanjang kurang lebih 4500 m yang melewati semua dusun yang ada. Sistem kerja yang dilakukan juga dapat mengispirasi desa lain yang ada di kecamatan Lambai, yaitu kelompok kerja dibagi menjadi 7 (tujuh) kelompok kerja yang masing-masing jumlah orang perkelompok didapat dari jumlah orang dewasa yang bisa bekerja di bagi (jumlah perkelompok sebanyak antara 11-13 orang). Kenapa dibagi 7 ? hal tersebut berdasarkan jumlah hari sehingga setiap harinya ada orang (kelompok) yang bekerja dan dalam tiap minggunya, 1 (satu) orang hanya bekerja satu hari saja, ini sangat memungkinkan agar masyarakat selain dapat bekerja di pekerjaan tersebut juga dapat melakukan rutinitas keseharian mereka seperti mengurus lahan pertanian dan memasarkannya.
Kini dengan adanya setapak demi setapak yang dibangun, masyarakat sudah mengalami kemudahan-kemudahan dalam kehidupan kesehariannya seperti di sektor pendidikan, anak-anak usia sekolah sudah tidak mengalami kesulitan melewati jalan menuju sekolah, disektor kesehatan, masyarakat sudah dapat megakses sarana kesehatan yang ada di ibukota kecamatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih layak termasuk memudahkan kunjungan rutin petugas kesehatan ke desa Raoda, dari sektor ekonomi, pemasaran hasil bumi lebih mudah dan menguntungkan serta masyarakat sudah lebih mudah dalam pemenuhan kebutuhan hidup berupa sandang dan pangan.
Yah… dengan adanya setapak demi setapak itu, akhirnya desa Raoda keluar dari keterisolasian selama kurang lebih 35 tahun.......Tugas masyarakat selanjutnya adalah memelihara dan melestarikan sarana yang telah dibangun melalui Tim Pemelihara Prasarana yang telah dibentuk.
Penulis : Darmawansyah [FasTkab Kolaka Utara]
Habis Gelap Terbitlah Terang
Tempurung - Tempurung Sumber Pendapatanku
Wednesday, 6 November 2013
RPJMDes, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN
Penulis : Y. Arafat [IGGRD] - FasKab. Muna